Koleksi Lagu Ajeng
Profil
Ajeng
Ajeng Kurnia Fajrin (lahir di Jakarta, DKI Jakarta, 11 Juli 1986; umur 27 tahun) atau dikenal dengan nama Ajeng adalah seorag penyanyi berkebangsaan Indonesia.
Karier
Ajeng
menelurkan album Pertama dengan hit ”Jangan Pernah Tinggalkan Aku”.
Jika dilihat dari pengalamannya menjelajahi dunia tarik suara, ia bukan
lagi penyanyi yang diorbitkan dengan instan. Berpuluh-puluh acara telah
diikutinya, mulai dari festival menyanyi hingga mengisi acara Permata
Nusantara di TVRI. Tak tanggung-tanggung, penyanyai-penyanyi terkenal
seperti Vina Panduwinata, Iga Mawarni, Reza, dan Krisdayanti
mempercayainya untuk menjadi penyanyi latar saat konser maupun membuat
album.
Awal
karier Ajeng bermula saat ia mengikuti Catatan AB Three yang pernah
ditayangkan di TPI beberapa tahun silam. Dalam acara tersebut, ia
berkenalan dengan Audensi Band. Audensi Band yang sering mengiringi Vina
Panduwinata akhirnya memperkenalkan Ajeng kepada penyanyi ”Burung
Camar” itu. Terpukau mendengar suara gadis yang waktu itu masih kelas 1
SMP, Ajeng pun diajak bernyanyi sebagai penyanyi latar Vina. Sebelum
bersama Vina, Ajeng lebih dahulu pernah dijadikan penyanyi latar Iga
Mawarni.
Perkenalannya
dengan ”si pemoles” bakatnya, Krisdayanti, dimulai saat Samsara yang
waktu itu menjadi penyanyi latar KD tidak dapat mengiringi KD bernyanyi
di I Like Monday Hard Rock Cafe. Samsara yang mengenalnya, akhirnya
meminta Ajeng menggantikannya sebagai penyanyi latar di acara tersebut.
Ternyata KD menyukai karakter vokal Ajeng yang waktu itu kelas 2 SMP dan
sejak itulah ia mulai sering diminta untuk mengiringi KD bernyanyi.
Berkat
kedekatannya dengan KD, Ajeng banyak belajar mengenai penampilan
panggung dan cara menghadapi penonton. Mengenai penampilan, Ajeng juga
banyak mendapat masukan dari pemilik KD Records tersebut. Meskipun
demikian, Ajeng menolak anggapan masyarakat yang menyamakannya dengan
KD, terutama karakter vokalnya.
Menurutnya,
ia ingin terus bernyanyi selama mungkin, tergantung respons masyarakat.
Tapi, Ajeng tidak hanya ingin menyanyikan jenis lagu pop saja. ”Kalau
ada yang nawarin Ajeng nyanyi dangdut untuk event tertentu, Ajeng mau.
Ajeng mau nyanyiin semua lagu, bukan pop variatif aja,” ujar penggemar
sambal dan tempe goreng ini.
Gadis
yang baru lulus SMU ini telah melalui berbagai proses untuk menjadi
seorang penyanyi profesional, menjadi pengisi acara, mengikuti festival,
ditemukan penyanyi terkenal, dan akhirnya merilis album. Tapi ternyata,
perjalanannya tak semulus yang dibayangkan. Ia pernah mendapatkan
tawaran menyanyi di Bekasi untuk acara Tahun Baru. Ajeng yang selalu
ditemani ibunya saat manggung akhirnya berangkat dari Tangerang bersama
keluarganya hanya dengan ongkos yang cukup untuk pergi saja. Untuk
pulang, ia mengharapkan honor yang akan didapatnya setelah bernyanyi.
Ternyata yang terjadi tak sesuai harapan. Panitia acara ternyata ingkar
janji dan Ajeng tidak mendapatkan honor yang diharapkannya. Karena tidak
mempunyai ongkos, Ajeng sekeluarga menginap di stasiun kereta api.
Masalah biaya seperti itu ternyata tak hanya terjadi sekali. Ajeng yang
selalu bersusah payah naik metromini, jika akan mengikuti sebuah acara
juga pernah terpaksa tak ditemani ibunya saat mengikuti Asian Song
Festival di Shanghai. Tapi, ia tetap semangat dan akhirnya mendapat dua
penghargaan, The Most Outstanding Potential Singer (solo) dan Best Stage
Performance Award (duet dengan penyanyi muda Ika Putri).
Ajeng
yang mulai menyanyi sejak SD ternyata tak sekadar iseng dijalaninya
sebagai hobi. Menyadari keluarganya yang sederhana, Ajeng ingin
memanfaatkan bakat menyanyinya untuk membantu ekonomi keluarga. Sewaktu
SMU, setiap pulang sekolah anak pertama dari 4 bersaudara ini selalu
langsung latihan vokal.
Ketekunan
Ajeng untuk terus berlatih bernyanyi sepulang sekolah ternyata kini
membawa hasil. Ia tak perlu iri lagi melihat teman-teman yang seusianya
sedang sibuk kuliah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar